PERADABAN AWAL DUNIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERADABAN AWAL INDONESIA



1. CIRI UMUM PERADABAN

Pada umumnya, peradaban kuno di dunia berkembang di sekitar sungai-sungai besar. Bangsa Mesir, Irak, India, dan Cina Kuno mengembangkan peradabannya di kawasan sungai besar yang melintasi kawasan tersebut. Sungai Nil di Mesir, Euphrat dan Tigris di Irak, Gangga di India dan Kuning di Cina, merupakan pusat-pusat peradaban tertua di dunia.Keempat sungai tersebut memiliki karakter berbeda yang menyebabkan penduduknya mengembangkan cara hidup yang berbeda pula. Hal ini disebabkan adanya perbedaan keadaan geografis, musim, cuaca, serta tanaman yang diolah.

Belajar dari perbedaan karakter sungai-sungai tersebut, masyarakat kuno menggunakan cara berbeda dalam menangani­nya. Di Mesir dan Cina, penduduk menggunakan irigasi untuk mengalir­kan air ke tanah subur dan untuk melipat­gandakan hasil pertanian.Masyarakat di Mesopotamia membuat irigasi dengan mengeringkan tanah untuk dijadikan tanah pertanian.Adapun petani India kuno melindungi dirinya dari banjir Sungai Indus sambil memanfaatkan kesuburan tanah dari lumpur yang dibawa oleh aliran banjir.

Peradaban memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berfungsi dalam memperjelas peradaban dan juga berfungsi dalam membedakan peradaban dan kebudayaan dimana kita tahu bahwa banyak dari kita yang menganggap bahwa peradaban dan kebudayaan sama, padahal peradaban dan kebudayaan tersebut adalah sangat berbeda. Maka dari itu, ciri-ciri peradaban sangat membantu dalam membedakan antara peradaban dan kebudayaan. Ciri-ciri umum sebuah peradaban adalah sebagai berikut :

Ø Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik, indah, dan modern
Ø Sistem pemerintahan yang tertip karena terdapat hukum dan peraturan. 
Ø Berkembangnya beragam ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, ilmu ukur, keagamaan, dan lain-lainnya. 
Ø Masyarakat dalam berbagai jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang lebih kompleks 



2. PUSAT PERADABAN KUNO 

1. Peradaban Lembah Sungai Indus.

Peradaban India kuno dikenal sebagai peradaban Lembah Sungai Indus. Luas geografis wilayah peradaban ini meliputi 1,25 juta km2 atau seluas Pakistan sekarang. Dua kota yang sangat terkenal di wilayah ini adalah Mohenjodaro di wilayah Pakistan Selatan sekarang dan Harappa di daerah Punjab. Dari reruntuhan yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa kedua kota tersebut sangat besar menurut ukuran masanya. Membentang sepanjang 4,8 km dan di diami oleh penduduk dalam jumlah besar. Dibangun dengan meng­gunakan bata, kedua kota tersebut sebagian besar tidak dikelilingi oleh benteng, kecuali menara pengawas yang tingginya 12 m sampai 15 m dari dataran sekitarnya. Peradaban Sungai Indus berkembang selama kurang lebih seribu tahun. Namun, peradaban tersebut tampak muncul secara singkat dalam sejarah peradaban umat manusia karena mengalami kehancuran.

1. Masuknya Bangsa Arya dan Terbentuknya Peradaban India

a. Bangsa Arya

Bangsa Arya diperkirakan masuk ke India tahun 1000 SM, dalam kurun waktu berkembangnya peradaban India Kuno sejak 1500–500 SM. Fakta menunjuk­kan bahwa bangsa Arya datang ke India jauh setelah peradaban Lembah Sungai Indus runtuh. Ketika bermigrasi ke arah sebelah timur seperti Lem­bah Sungai Gangga dan daerah Delhi sekarang, bangsa Arya ber­temu dengan peradaban penduduk asli. Dari pertemuan itu, lahirlah sintesis budaya yang kemudian membentuk budaya India baru.

b. Sistem Kasta

Pada sekitar 500 SM, terdapat empat lapisan masyarakat, yaitu sebagai berikut.

  • Brahmana (pendeta) 
  • Ksatria (bangsawan/priyayi).
  • Waisya (petani dan pedagang).
  • Sudra (buruh) yang semula sebagai budak taklukkan, bertugas melayani kelas lainnya dengan cara kerja keras.

Golongan yang tidak berkasta adalah yang kehilangan kastanya yang disebabkan pelanggaran dalam upacara ritual. Kelompok ini (Paria) bekerja di luar aturan keempat kasta tersebut. 

c. Kepercayaan Masyarakat India Kuno

Berkembangnya sistem kepercayaan India Kuno tidak lepas dari perubahan yang terjadi dalam masyarakatnya, terutama bangsa Arya. Dewa-dewa bangsa Arya me­rupakan fenomena alam, seperti Agniatau Dewa Api, Indraatau Dewa Perang, dan Rudra atau Dewa Pencipta bencana yang menyebarkan penyakit kepada pengikut­nya. Dewa-dewa tersebut meng­hendaki upacara-upacara ritual pengorbanan.Keyakinan ini kemudian dikenal dengan Brahmanisme yang merupakan cikal bakal agama Hindu.Kepercayaan masyarakat India Kuno mencapai puncak­n­ya pada abad ke-6 dan 5 SM dengan berkembang­nya ajaran Hinduisme, Jainisme, dan Buddhisme.

2. Kerajaan-Kerajaan India Kuno dan Sistem Pemerintahannya

a. India di Bawah Persia

Pada 513–298 SM, India jatuh ke tangan bangsa Persia di bawah Kaisar Darius.Dari bangsa Persia, bangsa India mem­peroleh pe­ngetahuan mengenai pembuatan mata uang dari perak, bahasa, dan tulisan Aramaic (bahasa Persia), serta pengalaman ber­dagang dengan Barat.

b. Dinasti Maurya

Di bawah Chandragupta, Kerajaan Maurya berkembang menjadi imperium yang wilayahnya membentang dari Punjab dan Pegunungan Himalaya di sebelah utara serta wilayah Afghanistan di barat sampai Benggala di sebelah timur.

c. Raja Ashoka

Sepeninggal Chandragupta, wilayah imperium diperluas oleh cucunya yang bernama Ashoka (269–232 SM) sampai ke Kalingga di pantai timur India.Pada masa pemerintahan­nya, Buddha ditetapkan sebagai agama negara.Dia sendiri adalah penganut Buddha yang taat.Pada masa Ashoka, peradaban India mencapai puncak kejayaannya.


2. Peradaban Sungai Kuning

Peradaban Cina Kuno ber­kembang di daerah sekitar Sungai Huang Ho (Kuning) di utara dan Sungai Yang Tse di sebelah selatan. Sungai Kuning dan Yang Tse sering mem­bawa bencana banjir sekaligus berkah bagi penduduk di sekitar­nya. Luapan banjir mem­bawa endapan tanah yang subur yang memungkinkan ber­bagai tanaman tumbuh di atasnya. Penduduk Cina kuno sejak Masa Neolitikum (Batu Muda) sudah mengembangkan budaya agraris di sekitar sungai tersebut.Amati peta berikut.

Sejarah Cina Kuno ditandai oleh muncul dan runtuhnya dinasti. Setiap dinasti memiliki ciri yang berbeda dalam hal peradaban yang diciptakannya.

a) Dinasti Shang dan Peradabannya (1500–1027 SM)

Dinasti Shang beribu kota di Anyang yang terletak di sebelah utara Lembah Sungai Kuning.Pada masa Dinasti Shang, tulisan mulai dikenal. Awal terciptanya tulisan Cina berkaitan dengan kepercayaan yang dianut Dinasti Shang.Raja-raja Shang adalah juga pendeta yang sering memohon kepada dewa. Alat yang digunakan untuk meminta permohonan dan doa tersebut adalah tulisan gambar (pictograph) yang ditulis di permukaan tulang sapi. Tulisan tersebut lama-kelamaan berkembang dan digunakan oleh banyak orang pada generasi-generasi mendatang.Tulisan ini akhirnya bukan hanya menyebar di daratan Cina, melainkan juga ke Korea dan Jepang.

b) Dinasti Chou dan Berkembangnya AjaranFilsafat Cina (1027–221 SM)

Masa Dinasti Chou ditandai dengan kemajuan kreativitas intelektual. Para pemikir Cina masa Chou tersebut antara lain Konfusiusyang mengembangkan konfusianisme, Lao Tze yang mengembangkan Taoisme, Han Fei Tsu, dan Li Ssu yang mengem­bang­kan ajaran legalisme.

c) Masa Imperium Cina dan Hasil Peradabannya

Cina memasuki masa dinasti baru setelah Shih Huang Ti diangkat sebagai kaisar pertama Dinasti Ch’in. Dalam menjalankan pemerintahannya, Kaisar Shih Huang Ti melakukan tindakan-tindakan yang drastis. Pertama, dia menghancurkan kekuasaan feodal dan menga­dakan landreform.Para petani diberi hak lebih besar. Kedua, masalah luasnya wilayah Cina dan keragaman dialek dalam berkomunikasi bisa dipecahkan dengan membuat standardisasi dalam tulisan, mata uang dan timbangan yang tujuannya untuk memudahkan pemungutan pajak.Ketiga, sistem pertahanan ditingkatkan untuk meng­hadapi ancaman invasi bangsa Hundi utara, dia membangun tembok raksasa (The Great Wall of Cina) yang membentang sepanjang perbatasan sebelah utara panjangnya sekitar 6400 km.

Tampilnya Liu Pang sebagai kaisar Dinasti Han (206 SM–220 M) dalam panggung sejarah Cina menandai lahirnya Masa Imperium.Dinasti baru ini meneruskan tradisi dinasti sebelum­nya, tetapi feodalisme tetap dikekang, pemerintah bersifat otokratis yang didukung oleh pejabat berpendidikan yang bukan berasal dari golongan aristokrat. Pada pemerintahan Han Wu Ti, wilayah imperium diperluas ke Turkestan, India, Korea, dan Indocina.Perdagangan mengalami kemajuan, dan melalui kegiatan ini terjadi pertemuan budaya Cina dan India.Wilayah Indocina mendapat pengaruh dari kebudayaan Cina dan India.Pada masa ini juga, agama Buddha masuk ke Cina melalui hubungan dagang.Peradaban masa Han yang paling mengagumkan adalah ditemukannya kertas sekitar tahun 105 M. Penemuan tersebut mampu menunjang berkembang­nya peradaban yang lebih tinggi pada dinasti-dinasti berikutnya.

Masa setelah runtuhnya Dinasti Han pada 220 M ditandai dengan perang saudara.Setelah kurang lebih 400 tahun berperang, Cina disatukan lagi oleh Dinasti Tang (618–906M).Sejak masa Tang, pendidikan di Cina mengalami kemajuan, perdagangan dan perjanjian dagang dengan negara tetangga banyak dilakukan.Hubungan dagang dengan India, Persia, Arab, dan Jepang lebih intensif. Empat dinasti yang berkuasa sampai abad ke-20 adalah Sung (906–1280 M), Mongol (1259–1368 M), Ming (1368–1644 M), dan Manchu (1644–1912 M).

3. Peradaban Mesopotamia

Bangsa Sumeria yang kemudian diikuti oleh bangsa Akadia membangun kota-kota di tepian Sungai Euphrat dan Tigris serta cabang-cabangnya.Terbentuklah kota-kota Ur atau Uruk, Lagash, dan Nipur.Kota-kota ini dibangun dengan menggunakan lumpur dan tanah liat. Bangunan tanah liat itu kemudian menjadi ciri khas peradaban arsitektur Mesopotamia.

a) Sistem Kepercayaan

Bangsa Sumeria percaya pada banyak dewa (polytheisme).Setiap dewa memiliki sifat berbeda.Mereka percaya pada dewa bumi yang disebut Enlil.Dia adalah raja dewa yang berkuasa atas alam semesta.Enki, dewa yang bijaksana yang menjalankan kebijaksana­an Enlil di bumi.Bangsa Babylonia percaya bahwa para dewa telah memilih Marduksebagai raja dewa.

b) Penyebaran Peradaban Mesopotamia

Bangsa Sumeria adalah bangsa yang membangun pola dasar sosial ekonomi dan kehidupan intelektual di Mesopotamia, sedangkan bangsa Semit adalah yang menyebarkannya ke luar dari wilayah Mesopotamia. Kira-kira tahun 2331 SM, bangsa Semit di bawah pimpinan Sargon menaklukkan bangsa Sumeria dan mendirikan imperium baru dengan ibu kota Akkad. Pada masa ini, peradaban Mesopotamia menyebar ke Suriah dan pantai timur Laut Tengah serta Mesir.

c) Imperium Babylonia

Imperium Babylonia menggantikan Imperium Sargon. Pada masa ini, perdagangan bukan hanya berkembang pesat di sepanjang Sungai Euphrat dan Tigris, melainkan juga di Assyria, Armenia, Suriah, Palestina, dan Laut Tengah. Kota-kota di kawasan ini tumbuh pesat berkat kegiatan dagang.Berkembangnya Babylonia juga ditunjang oleh peran rajanya yang memiliki pandangan jauh ke depan. Raja tersebut bernama Hammurabi (1792–1750 SM). Sumbangan terbesar Hammurabi bagi peradaban manusia adalah Undang-Undang Hammurabi atau Law Code of Hammuraby.Tulisan yang pertama di Mesopotamia yang berbentuk cuneiform ditemukan oleh bangsa Sumeria pada kira-kira tahun 3100 SM.

d) Ilmu Pengetahuan Mesopotamia

Bangsa Mesopotamia telah memelopori konsep satu jam adalah 60 menit dan satu menit adalah 60 detik, serta satu lingkaran adalah 360 derajat yang dapat digunakan sekarang. Hasil karya matematika berupa geometri dan trigonometri digunakan untuk memecahkan masalah-masalah nyata, misalnya untuk mem­bangun kota, istana, kuil, dan kanal. Di bidang pengobatan, mereka telah mampu memadukan antara gaib, obat, dan bedah. Mereka percaya bahwa rasa sakit disebab­kan setan dan karena itu harus diusir dengan kekuatan gaib.Namun, usaha tersebut harus dibantu obat yang bersumber dari tanaman, hewan, dan bahan mineral. Para ahli astrologi mampu meng­hitung lewatnya waktu dengan jam matahari atau sundial dan jam air atau water clock, membagi minggu ke dalam 7 hari, dan satu hari ke dalam 12 jam ganda seperti yang kita gunakan sekarang.

4. Peradaban Mesir Kuno di Afrika

Sejarawan Yunani Kuno pada abad ke-5 SM menyebut Mesir sebagai “Hadiah dari Sungai Nil” (The give of the Nile). Dengan kata lain, kemakmuran mereka diperoleh berkat hadiah Sungai Nil. Walaupun demikian, kemakmuran yang dihadiahkan Sungai Nil lebih banyak dinikmati oleh para Firaun dan golongan bangsawan, bukan oleh petani.Pada 3250 SM, pengaruh Mesopotamia masuk terutama dalam teknik arsitektur dan bahan-bahan yang digunakan.Dari tahun 1680–1580 SM, wilayah utara Mesir diperintah oleh bangsa Hyksos. Pengaruh tersebut telah memperkaya peradaban Mesir tanpa mengubah ciri khasnya.

a) Sistem Kepercayaan

Pusat sistem kepercayaan dan kehidupan politik Mesir Kuno adalah Firaun atau raja/penguasa Mesir. Bagi bangsa Mesir Kuno, Firaun dianggap sebagai:

  • Dewa Horus sebagai anak dari Osiris yang kelak akan bersatu dengan Osiris setelah mati; 
  • Perantara bangsa Mesir dengan dewa-dewanya;
  • Penguasa yang harus menjadi pemersatu antara manusia dan dewanya serta antara alam dan manusia; dan
  • Pemelihara kemakmuran di kawasan Sungai Nil.

b) Pemerintahan Imperium Mesir

Bangsa Mesir memasuki masa Imperium setelah mereka berhasil mengusir bangsa Hyksos.Firaun Ahmose (1558–1533 SM) salah satu dari Firaun Delapan Belas Dinasti mendesak bangsa Hyksos keluar dari daerah delta di Utara.Kerajaan Mesir meluas ke sebelah selatan, utara, dan timur. Firaun Thutmose I (1512–1500 SM) berhasil merebut Nubia di selatan dan Thutmose III (1490–1436 SM) menaklukkan Palestina dan Syria. Raja terkenal dari Delapan Belas Dinasti firaun adalah Ramses IIpada abad ke-13 SM.

c) Stratifikasi Sosial Ekonomi Masyarakat Mesir

Kegiatan ekonomi penduduk Mesir Kuno adalah pertanian atau agraria.Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, para perajin juga membuat gerabah, lena (bahan pakaian), gelas, permata, dan kerajinan kulit.Hubungan dagang dilakukan dengan negara-negara tetangga.Mereka memperoleh emas dan gading dari bangsa-bangsa Afrika.Adapun tembaga diperoleh dari Kepulauan Aegia Yunani, kuda dan kayu dari Babylonia, serta bahan cat dari Funisia.Sebaliknya, mereka mengekspor gandum dari hasil kelebihan produksi di Lembah Sungai Nil.Susunan Masyarakat terdiri dari golongan petani, buruh perkotaan, dan budak, para pedagang, dan bangsawan.

d) Arsitektur

Bidang seni dan arsitektur berkembang karena didukung oleh keinginan firaun untuk membangun proyek-proyek raksasa yang kuat dan tahan lama.Firaun juga berambisi memiliki bangunan yang indah, seperti piramida, dan kuil-kuil yang ditopang dengan tiang-tiang raksasa.Bangunan patung-patung firaun dan binatang sebagai bagian upacara ritual untuk menyembah dewa-dewa.

e) Tulisan dan Aksara

Ilmu pengetahuan Mesir Kuno sampai pada kita karena kemampuan mereka mencatatkannya melalui aksara atau tulisan.Tulisan tersebut adalah hierogliph yang merupakan tulisan gambar.Pada 1799 ditemukan batu hitam besar di Rosetta di Muara Sungai Nil yang kemudian disebut Batu Rosetta. Teka-teki mengenai batu tersebut bisa diungkapkan oleh seorang sarjana Prancis bernama Jean Champoleon.

f) Astronomi

Bangsa Mesir mampu membuat sistem penanggalan atau kalender bulan berdasarkan siklus bulan. Kalender yang dibuat bangsa Mesir Kuno terdiri atas 12 bulan.Tiap bulan terdiri atas 30 hari. Satu masa ditambah dengan lima hari. Jadi, jumlah hari dalam setahun menjadi 365.Selain itu, mereka juga sudah mengenal tahun kabisat seperti yang kita kenal dewasa ini.

g) Pengobatan

Tradisi pengobatan diantaranya dikenal tradisi pengawetan atau pembalseman mayat-mayat firaun dengan menggunakan ramuan-ramuan tertentu atau biasa disebut sebagai mummy.

5. Peradaban Kuno di Eropa

Peraban kuno di Eropa terdiri dari dua peradaban besar yaitu peradaban Yunani kuno dan Romawi Kuno. Masing-masing peradaban memiliki karakteristik yang berbeda dalam menjalankan kehidupan satu sama lainnya.

a. Peradaban Yunani Kuno

Peradaban Pulau Kreta dikembang­kan oleh bangsa Minoa dan membentuk imperium yang berlangsung kurang lebih selama 16 abad (3000–1450 SM).Diperkirakan bahwa peradaban Yunani berasal dari Pulau Kreta.Bangsa Minoa adalah bangsa pedagang yang menguasai jalur Laut Aegia dan Laut Tengah sebelah timur.Pada 1450, bangsa Mysenaea berhasil menaklukkan Kreta dan menduduki istana Cnossus.Setelah selama 50 tahun menguasai Cnossus, bangsa Mysenaea berhasil meluaskan jaringan dagang ke Laut Aegia, Anatolia (Turki), Siprus, dan Mesir.Kebudayaan Mysenaea menyebar ke daratan Yunani dan seluruh Laut Aegia.

1. Polis dan Sistem Pemerintahannya

Secara fisik, pengertian polis adalah sebuah kota kecil dan desa sekitarnya. Di dalamnya tinggal penduduk di perumahan yang homogen. Pada abad ke-5 SM, umumnya polis dikelilingi oleh tembok serta memiliki tempat yang berbukit di tengah kota yang disebut acropolis, alun-alun di tengah kota, dan pasar terbuka (agora). Di acropolis terletak kuil, altar, monumen, serta bermacam peralatan yang digunakan untuk menyembah dewa.

(1) Polis Sparta

Polis Sparta mengembangkan sistem pendidikan militer.Fisik setiap anak laki-laki diseleksi.Anak yang sehat dan kuat dididik di sekolah militer yang diselenggarakan negara. Pada usia 20 tahun, anak yang telah mendapat pendidikan militer diizinkan untuk kawin dan tinggal di barak-barak militer. Pada usia 30 tahun, mereka diberi tanah serta budak-budak yang akan mengolahnya. Dengan sistem ini, Sparta menjadi negara kota terkuat di Yunani. 

(2) Polis Athena

Berbeda dengan Sparta, Athena mengembangkan bentuk pemerintahan yang demokratis atau pemerintahan yang memberikan hak yang lebih besar kepada rakyat untuk ikut serta dalam mengontrol jalannya pemerintahan.Pada masa pemerintahan Pericles(461–429 SM), Athena benar-benar mengalami masa keemasan.Di bidang politik pemerintahan, Athena menjadi guru bangsa Yunani.

2. Bangsa Macedonia Imperium Alexander Agung

Di bawah pimpinan Alexander, Macedonia berhasil meluaskan wilayahnya di sepanjang Laut Tengah dan Laut Aegia.Setelah Mesir direbut, dia menjadikan Alexandria (Iskandariah) sebagai pusat kebudayaan Hellenik.Ekspansinya ke timur sampai ke India, namun tidak berhasil menyeberang Sungai Indus ke timur. Dia mendirikan ibu kota imperium barunya di Babylonia pada 324 SM.

3. Kehidupan Religi atau Kepercayaan

Di bidang kehidupan agama, orang Athena dan bangsa Yunani umumnya menyembah dewa yang sama. Mereka percaya pada Dewa Zeus, Hera, Apollo, Athena. Untuk menghormati Dewa Zeus, setiap 4 tahun diadakan festival dan permainan di kota Olympus. Festival di Olympus berkembang menjadi beragam pertandingan olahraga.Pesertanya berasal dari polis-polis Yunani yang kelak menjadi cikal bakal olimpiade modern.

4. Ilmu Pengetahuan dan Filsafat

Keinginan bangsa Yunani untuk mengungkap alam tidak didasarkan mitos atau epos seperti bangsa Mesopotamia dan India, tetapi dengan mengajukan pertanyaan secara rasional mengenai apa dan bagaimana sesuatu terjadi. Para pemikir Yunani terkenal yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan filsafat, antara lain Thales (640–546 SM), Heraclitus (500 SM), Pythagoras (590 SM), Democritus(460 SM),Hippocrates (abad 5 SM), Socrates (469–399 SM), Plato(427–347 SM) dan Aristoteles (348–322 SM).

5. Kebudayaan Hellenistik

Di bidang arsitektur, ciri yang menonjol adalah keindahannya dan lebih ekspresif dibanding dengan kebudayaan Hellenik.Salah satu bangunan besar peninggalan peradaban ini adalah Mercusuar Pharos di Alexandria.Tingginya 400 kaki dengan 8 tiang penyangga lampu di atasnya.

b. Peradaban Romawi Kuno

1. Munculnya Peradaban Romawi Kuno

Secara garis besar, sejarah Romawi dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut: 
  •  Masa Republik, yaitu suatu masa ketika Roma tumbuh dari negara kota kecil menjadi republik yang luas, dan
  • Masa Imperium, yaitu masa berkuasa-nya monarki konstitusional. Sebelum memasuki kedua masa tersebut, Italia (tempat kota Roma berdiri) dimasuki berbagai bangsa dari utara, timur, dan selatan.

2. Pemerintahan Republik Romawi

Pada masa pemerintahan republik terdapat beberapa unsur yang menjalankan pemerintahan.Kekuasaan eksekutif dipegang oleh dua orang Consul(konsul) yang dipilih untuk masa jabatan setahun.Jabatan konsul hanya boleh dipegang oleh golongan bangsawan atau disebut Patricia.Kekuasaan legislatif terdiri atas dua kamar pertama (Majelis Tinggi) yang disebut Senat, beranggotakan 300 orang golongan patricia dengan jabatan seumur hidup. Lower house (Majelis Rendah) disebut comitia atau majelis yang anggotanya berasal dari kalangan laki-laki yang mampu menggunakan senjata.Comitia hanya memiliki sedikit kekuasaan.Pemerintahan di Romawi diantraranya dipegang oleh Triumvirat I (60 SM)di bawah kekuasaan Julius Caesar (100–44 SM) dan Crassus (115–53 SM).

3. Imperium Romawi

Imperium Romawi, menggantikan Republik Romawi, terjadi setelah tampilnya Octavianus sebagai konsul atas seluruh Romawi.Dengan sistem pemerintahan yang baru, imperium mengalami masa keemasan. Wilayah imperium meluas ke barat, seperti Spanyol, Prancis, perbatasan Sungai Rhein di utara, wilayah Sungai Danube di Balkan sehingga bangsa-bangsa Barbar di wilayah yang ditaklukkannya mendapat pengaruh peradaban Romawi. Masa sejak kekuasaan Augustus dan 200 tahun kemudian disebut sebagai Pax Romana atau masa perdamaian.Kaisar Constantine (312–337 M) adalah kaisar pertama yang memindahkan ibu kota Romawi ke Bizantium dan menama­kannya sebagai Constantinopel (sekarang Istambul). Peristiwa ini merupakan awal perpecahan Romawi, pada 400 M terbagi menjadi dua,yaitu Imperium Romawi Barat dengan ibu kota Roma dan Imperium Romawi Timur dengan ibu kota Constantinopel. 

4. Warisan Peradaban Romawi

Bangsa Romawi adalah bangsa yang bersifat terbuka terhadap kebudayaan luar.Peradaban Hellenik (Yunani) dan Hellenistik (campuran peradaban Yunani dan peradaban Timur) diadopsi, kemudian dikembangkan menjadi satu peradaban baru, peradaban Romawi. Di bidang arsitektur, peradaban Romawi memiliki keunggulan, seperti dalam teknik beton dan penggunaan lengkung bundar. Di bidang sastra, peradaban mereka menghasilkan sastrawan besar seperti Cicero (104–43 SM), Virgil (79–19 SM), Horacius (68–8 SM), dan dramawan Rerenciusdan Plantus.

Pengetahuan mengenai obat-obatan Hellenik dikembang­kan oleh Galen (131–201 M) yang menjadi satu standar dalam pengobatan Romawi dan penerusnya.Didukung oleh tersebarnya bahasa Latin, pengetahuan obat-obatan tersebut dipelajari oleh bangsa-bangsa lain yang mendapat pengaruh Romawi.Sekarang, pengetahuan mengenai obat-obatan, hukum, dan kedokteran ditulis dalam bahasa Latin.Di bidang hukum, bangsa Romawi merupakan penyumbang terbesar bagi peradaban Barat dalam menegakkan keadilan.Sebagai contoh adalah Kode Hukum Justianus yang pada abad 6 M menjadi dasar hukum negara-negara Barat sekarang. Kode Napoleon yang terkenal pada prinsipnya mengadopsi dari hukum Romawi, begitu juga dengan Hukum Kanon Gereja Katholik sekarang.

3. PERADABAN INDONESIA

A. PERADABAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA

- Kehidupan Berburu dari Masyarakat Berpindah Tempat (nomaden) 

Ciri hidup peradaban awal masyarakat Indonesia pada masa berburu dan menggumpulkan makanan tingkat sederhana (Palaeolithikum) dan masa berburu dan menggumpulkan makanan tingkat lanjut (Mesolithikum) adalah berpindah pindah (nomaden). Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

- Konsep Keluarga

Pada kehidupan awal peradaban di Indonesia belum ada konsep perkawinan. Pemimpin kelompok memiliki hak untuk mengawini banyak perempuan anggota kelompoknya. Ketika anak lahir, perempuan yang melahirkan berperan untuk menjaga bayinya berdasarkan naluri kewanitaannya. Kepala kelompok harus melindungi semua anggota kelompoknya. Dengan demikian, konsep keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak belum dikenal pada kehidupan awal masyarakat Indonesia. 

- Berburu dan Persebaran Masyarakat Nomaden

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh von Koenigswald pada 1935, penggunaan peralatan daribatu serta tulang-tulang binatang sangat umum di seluruh Indonesia pada masa berburu dan menggumpulkan makanan tingkat sederhana (Palaeolithikum) dan masa berburu dan menggumpulkan makanan tingkat lanjut (Mesolithikum). Alat-alat dari batu tersebut antara lain berupa kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam Sumatera, dan alat serpih.Penelitian yang dilakukan H.R. van Heekeren, Basoeki, dan R.P. Soejonodi Pacitan, membuktikan peng­gunaan alat-alat seperti itu.Dengan digunakannya alat-alat tersebut, maka jumlah makanan yang dikumpulkan mampu memenuhi kebutuhan hidup anggota kelompoknya.

- Tradisi Bercocok Tanam

Sejak akhir masa Mesolithikum dan Neolithikum, kehidupan manusia Indonesia ditandai dengan tradisi bercocok tanam dan menghasilkan makanan sendiri yang biasa disebut food producing. 

- Organisasi Sosial

Secara umum, ketua kelompok tidak sekedar primus interpares atau orang terkuat di antara kelompoknya dan memiliki kedudukan istimewa. Ketua kelompok juga bekerja bersama secara komunal (bersama-sama) dengan anggota kelompok lainnya. Kegiatan bersama ini disebut tradisi gotong royong. 

- Aspek Religi dan Kepercayaan

Kepercayaan yang berkembang di masyarakat diantaranya adanya kekuatan gaib di luar dirinya yang disebut roh. Keyakinan terhadap adanya roh tersebut dalam perkembangannya ditujukan kepada kekuatan gaib dari orang-orang yang sudah meninggal. Keyakinan terhadap roh tersebut dikenal juga dengan animisme.Adapun keyakinan bahwa benda-benda memiliki roh disebut dinamisme. 

4. KETERKAITAN PERADABAN KUNO DUNIA PADA MASYARAKAT INDONESIA

Berikut ini akan diberikan contoh beberapa pengaruh peradaban dunia terhadap kebudayaan dan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia.

a. Peradaban Lembah Sungai Indus

Beberapa pengaruh peradaban Lembah Sungai Indus terhadap kebudayaan dan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut.

- Bidang Kepercayaan

  • Pembakaran dupa dan kemenyan ketika akan melakukan upacara., 
  • Keyakinan tentang zimat atau benda yang mempunyai kesaktian tertentu, 
  • Keyakinan pada batara kala, 
  • upacara ruatan 
  • berkembangnya agama hindu budha.
  • Islam yang berkembang di Indonesia berasal dan dipengaruhi budaya India. 

- Pengetahuan dan Budaya
Pengagungan pada cerita Ramayana dan Mahabharata dalam cerita wayang, Upacara wedalan (hari lahir), sekaten, penanggalan Hindu, hari pasaran, perhitungan wuku, dan upacara-upacara setelah kematian seseorang, Banyaknya kata-kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Sanskerta dan Pali, Olahraga pernapasan, yaitu yoga.

- Politik dan pemerintahan
Berkembanganya kerajaan-kerajaan di nusantara.

b. Peradaban Lembah Sungai Kuning

Pengaruh peradaban Cina terhadap kebudayaan dan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut :

  •  Sistem Kepercayaan
Kepercayaan tentang nasib dan peruntungan yang didasarkan pada kejadian yang terjadi pada tubuh, seperti bentuk garis tangan dan bentuk-bentuk alat tubuh lainnya, Berkembangnya agama budha dan Konghucu, Masuknya islam ke Indonesia di antaranya berasal dari Cina. Hal ini terjadi terutama pada masa Dinasti Tang dan Ming.

  •  Pengetahuan dan Budaya
Berkembangannya Seni keramik, Makanan Indonesia banyak yang berasal dari Cina, seperti mie, bihun, capcay, tahu, kecap, dan sebagainya, berkembangya pengetahuan tentang obat-obatan teradisonal.

c. Peradaban Mesopotamia
  • Kepercayaan pada singa jadi-jadian dan serigala jadi-jadian berasal dari kepercayaan bangsa Assyria.
  • Kepercayaan pada angka 17 dan 13 berasal dari ajaran agama Phunisia sebagai angka keburuntungan dan angka sial.
  • Bangsa Mesopotamia telah memelopori konsep satu jam adalah 60 menit dan satu menit adalah 60 detik, serta satu lingkaran adalah 360 derajat yang dapat digunakan sekarang. 
  • Hasil karya matematika berupa geometri dan trigonometri
  • Membagi minggu ke dalam 7 hari, dan satu hari ke dalam 12 jam ganda seperti yang kita gunakan sekarang.
d. Peradaban Mesir

  • Tulisan Mesir Purba berkembang keluar dan disederhanakan oleh orangFunisia. Tulisan itu kemudian diajarkan kepada orang Yunani dan tersebar di Romawi. Setelah itu, berkembang menjadi tulisan latin yang digunakan oleh bangsa Indonesia. 
  • Kepercayaan pada jalangkung, yaitu upacara menghadirkan roh dan ilmu hipnotis, kebudayan ini mirip dengan kebudayan yang berkembang di Mesir Kuno.
  • Menurut teori difusi kebudayaan, teknologi bangunan-bangunan besar, seperti piramida, menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke Indonesia dengan dibangunnya Candi Borobudur.
  • Sistem kalender dengan 12 bulan dimana 1 bulan 30 hari, dan adanya tahun kabisat
  • Kedatangan Islam berasal dari Mesir, teori ini dikemukakan oleh HAMKA dan Crawford, yang mengemukakan bukti tulisan Ibnu Battutah yang menyatakan bahwa raja Samudera Pasai bermahzab Syafii. Mahzab Syafiii banyak terdapat di Mekah dan Mesir, sementara Iran itu bermahzab Syiah, dan Gujarat bermahzab Hanafiah. Gelar yang biasa dipakai oleh raja di Samudera Pasai ialah Al Malik yang biasa digunakan di Mesir, sementara gelar di Iran ialah Syah bukan Malik.

e. Peradaban Yunani dan Romawi

Sisa kebudayaan Romawi dan Yunani yang dewasa ini masih dipraktekkan oleh sebagian besar masyarakat indonesia antara lain sebagai berikut. 

  • Penggunaan istilah-istilah dalam astronomi dan astrologi seperti namanama planet yang diambil dari nama-nama dewa seperti Mercurius, Venus, Mars, Jupiter, Uranus, dan Saturnus. Selain itu, penggunaan kata-kata atlas, cancer, sirene, virgo, libra, helio, titan; istilah-istilah dalam dunia kedokteran seperti hygta, achiles, hymen, elektra, hipnos; istilah-istilah dalam bidang biologi seperti flora, fauna, cela, dan recipe; penggunaan lambang piala ular, min-plus, dan tapak kuda.
  • Budaya tukar cincin, ulang tahun perkawinan (Emas dan Perak).
  • Kebiasaan mengangkat dan membenturkan gelas pada upacara dan pestapesta.
  • Perayaan tahun baru 1 Januari, yang pada masa Romawi merupakan hari penyembahan pada Dewa Janus.
  • Pesta olahraga Olimpiade.
  • Mnggunakan hari Minggu untuk hari libur. Pada Romawi Purba, hari Minggu digunakan untuk memuja dewa matahari.
  • Sistem kenegaraan yang menggunakan sistem Demokrasi
  • Sistem pemerintahan republik.
  • Sistem bangunan beton dengan pola lingkaran.
REFERENSI 

Chaldun, Achmad. (1999). Atlas Indonesia dan Dunia. Surabaya: Karya Pembina Swajaya

Coupe, Sheena, and Barbara Scanlan. (1993). History Begins: A Global History of the Ancient World. New York: Longman.

Karls, Farah. (1997). World History: The Human Experinece. Ohio, United States: National Geographic Society.

Tugiyono K.S., Sutrisno Kutoyo, dan Alex Pelatta.(1984). Atlas Sejarah dan Lukisan Sejarah Nasional Indonesia.Jilid 1. Jakarta: Baru.

Latif, Chalid dan Irwin Lay.(1995). Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia.Jakarta: Pembina Peraga.

Poesponegoro, Marwati Djoened, dan Nugroho Notosusanto. (1993). Sejarah Nasional Indonesia Jilid 1.Edisi ke-4. Jakarta: Balai Pustaka.

Soekmono, R. ( 1986) Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid 1. Yogyakarta: Kanisius.

Widianto, Harry (2009). Atlas Prasejarah Indonesia. 

Widianto, Harry ( 2006) Jejak Langkah Sangiran.

Post a Comment

Previous Post Next Post