MASUK DAN BERKEMBANGNYA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

A. MASUK DAN BERKEMBANGNYA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

Apakah kamu tahu, ternyata kekeyaan aam di Indonesia telah terkenal dari sejak ribuan tahun yang lalu. Hal itu dibuktikan dengan banyak sekali kemlopok dan bangsa yang bersinggah di Indonesia. Dimasa lalu kebanyakan kelompok yang datang adalah para pedagang dan juga pemuka agama. Wilayah Indonesia berada diantara dua samudra yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Dengan kondisi perairan yang seperti itu membuat posisi geografis Indonesia menjadi setrategis pada sisi ekonomi. 

Indonesia sering menjadu tempat singgah para pedagang sebelum melanjutkan perjalanan ketempat tujuan mereka. Sejak tahun 500 SM kegiataan perdaganagn di Asia dilakukan melalui jalur darat. Jalur laut belum menjadi jalur utama dalam melakukan perdagangan. Jalur darat tesebut membentang dari wilayah Cina melaluai Asia Selatan menuju Turkistan dan berakhir ke Laut Tengah. Jalur darat tersebut lebih dikenal sebagai jalur sutera (Slik Road). Penamaan jalur tersebut berdasarkan barang bawaan yang sering dibawa pedagang yaitu kain sutera.

Pada abad pertaama masehi jalur perdangan dialihkan ke jalur laut. Alasan perubahan jalur tersebut adalah pada jalur darat sudah dirasa tidak aman lagi. Faktor perampokan menjadikan paa pedangan enggan untuk melewati jalur darat. Jalur laut tersebut membuka hubungan perdagangan baru diwilayah jalur tersebut. Indonesia dengan posisi ditengah jalur perhubungan dagang antara Cina dan India dan juga wilayah barat seperti Romawi dan Timur Tengah menjadiakan wilayah itu ramai oleh pedangang. Kegiatan ekonomi otomatis membuat wilayah Indonesia menjadi tempat singgah dan juga tempat dalam berinteraksi antar pedagang. Akibat dari hal tersebut banyak pengaruh sosial budaya yang terjadi di Masyarakat.

Para pedanagn yang singgah banyak mendirikan perkampungan-perkampungan speerti kampung Cina, kampung Arab, kampung Keling, dan lain sebagainya. Mereka nenetap hingga menunggu angin datang untuk berlayar. Akibat dari hal tersebut terjadi hubungan dan interaksi anatara masyarakat pribumi dan juga bangsa asing, interaksi mengabkibatkan terjadinya alkurturasi bidang sosial dan kebudayaan pribumi dan asing melalui pernikahan, atau hal lain. Kebudayaan yang paling dominan menyentuh masyarakat pribumi adalah kebudayaan India. Hal ini dikarenakan masyarakat India yang aktif dalam menyebarkan kebudayaan mereka di masyarakat. Berbeda dengan Cina yang hanya memiliki tujuan hanya melakukan transaksi perdagangan dan tidak memperhatikan hal lain untuk golongan diluar bangsanya. 

Kebudayaan India menjadi sangan mendominasi dalam pengaruh d masyarakat, yang pada dasrnya menyentuh berbagai aspek kehidupan spereti pada aspek kepercayaan. Kepercayaan adalah hal fundamenta bagi manusia yang hidup, hal ini menjadi dasar dari aspek kehidupan lainya. Penyebaran kepercayaan India sangat mempengaruhi peubahan pada masyarakat pribumi. Kepercayaan yang berkembang pada saat itu adalah Hindu dan Buddha. 

B. PENYEBARAN AGAMA BUDDHA

Agama Buddha adalah agama yang berkembang diwilayah India selatan. Agama Buddha atau Buddhisme adalah sebuah agama nonteistik atau yang berasal dari anak benua India yang meliputi beragam tradisi, kepercayaan, dan praktik spiritual yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti "yang telah sadar"). Menurut tradisi Buddhis, Sang Buddha hidup dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke-4. Dia dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri penderitaan mereka dengan melenyapkan ketidaktahuan/kebodohan/kegelapan batin (moha), keserakahan (lobha), dan kebencian/kemarahan(dosa). Berakhirnya atau padamnya moha, lobha, dan dosa disebut dengan Nibbana. Untuk mencapai Nibbana seseorang melakukan perbuatan benar, tidak melakukan perbuatan salah, mempraktikkan meditasi untuk menjaga pikiran agar selalu pada kondisi yang baik atau murni dan mampu memahami fenomena batin dan jasmani.

Dua aliran utama Buddhisme yang masih ada yang diakui secara umum oleh para ahli : Theravada ("Aliran Para Sesepuh") dan Mahayana ("Kendaraan Agung"). Dalam Buddhisme Theravada, tujuan utamanya adalah pencapaian kebahagiaan tertinggi Nibbana, yang dicapai dengan mempraktikkan Jalan Mulia Berunsur Delapan (juga dikenal sebagai Jalan Tengah), sehingga melepaskan diri dari apa yang dinamakan sebagai siklus penderitaan dan kelahiran kembali. Buddhisme Mahayana, sebaliknya beraspirasi untuk mencapai kebuddhaan melalui jalan bodhisattva, suatu keadaan di mana seseorang tetap berada dalam siklus untuk membantu makhluk lainnya mencapai pencerahan.

Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai referensi utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam tiga buku yaitu Sutta Piṭaka (khotbah-khotbah Sang Buddha), Vinaya Piṭaka (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka (ajaran hukum metafisika dan psikologi).

Dalam Poesponegoro (1993:25), awal hubungan dagang antara Indonesia dan India bertepatan pula dengan perkembangan yang pesat dari agama Buddha. Pendeta-pendeta agama tersebut keseluruh penjuru dunia melalui jalan-jalan perdagangan tanpa menghiraukan kesulitan-kesulitanya. Kedatangan biksu dari India di berbagai negeri ternyata mengundang arus biksu dari negeri lain ke India. Penyebaran Agama Buddha di Indonesia di lakukan oleh Dharmadhuta. Penyebaran Agama Buddha ditengarai lebih awal dari agama Hindu,. Buddha berkembang mulai pada adab ke 2 M, dengan bukti ditemukanya arca Buddha terbuat dari logam yang ditemukan di Jember, Palembang Sumatera Selatan, dan Sulawesi. Di Jawa agama Buddha datang pada Abad Ke 5 dilakukan oleh Pangeran Khasmir (bernama Gunadharma). Pada abad ke 9 Penyebaran Agama Buddha dilakukan pendeta-pendeta dari wilayah Indian yang berbeda yakni Gaudidwipa (Benggala) dan Gujaradesa (Gujarat). 


C. PENYEBANRAN AGAMA HINDU

Agama Hindu agama ini meliputi berbagai aliran diantaranya Saiwa, Waisnawa, dan Sakta serta suatu pandangan luas akan hukum dan aturan tentang "moralitas sehari-hari" yang berdasar pada karma, darma, dan norma kemasyarakAT. Agama Hindu sesungguhnya adalah suatu proses antropologis yang disebut sebagai agama. Agama Hindu berkembang sejak 1500 SM. Agama Hindu juga disebut sebagai Sanata Dharma yang berarti agama yang kekal; Waidika dharma yang berarti agama Weda. 

Kitab yang digunakan adalah bersumber dari Weda. Weda berasal dari kata Wid yang berarti pengetahuan. Menurut tradisi Hindu, Weda adalah ciptaan Dewa Brahma. Isinya diwahyukan kepada para resi atau para pendeta dalam bentuk mantra-mantra yang kemudian disusun sebagai puji-pujian oleh para resi tadi. Sebagai Wahyu Weda disebut Sruti yang berarti didengar. Pada mulanya kitab Weda dihapalkan, namun setelah 600 SM bangsa Arya menemukan tulisan Weda kemudian ditulis Weda menjadi empat bagian utama, yaitu: Regweda, Yajurweda Samaweda dan Atharwaweda.

Bangsa Arya mengenalkan sistem kasta dalam agama Hindu. Pembagian semata-mata untuk memudahkan organisasi sosial dan ekonomi. menjaga kemurnian darah dari bangsa Arya sendiri. Dalam sistem ini seseorang tidak dapat mengubah kastanya atau menikah dengan orang yang berada diluar kastanya.

Proses masuknya pengaruh Hindu ke Indonesia dan siapa pembawanya tidak dikethui dengan pasti berdasarkan penelitian dilakukan para ahli, muncul beberapa teori, yaitu Teori Ksatria, teori brahmana, teori waisya, teori sudra, dan teori arus balik (Anshori, 2010: 18-19).

a. Teori Masuknya Pengaruh Hindu-Budhha

Dalam Poesponegoro ( 1993: 22-24) menyebut beberapa teori masuknya pengeruh hindu ke Indonesia. Antara lain:

1. Hipotesa Ksatria
Para eksponen berpendapat bahawa telah terjadi kolonisasi oleh orang-orang India. Koloni-koloni orang India ini menjadi pusat penyebaran budaya India. Bahkan ada yang berpendapat bahwa kolonisasi tersebut disertai juga dengan penaklukan. Dalam proses masuknya budaya India menurut gambaran ini peranan utama dipegang noleh golongan prajurit yaitu ksatria. Oleh karena itu Bocs menyebutnya hipotesa ksatria atau teori ksatria. 

2. Hipotesa Waisya
Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Karena golanagn ini adalah golongan yang terbesar yang berdatangan ke nusantara. Dan ada perkawian antara pedagang dengan wanita pribumi. Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis waisya.

3. Hipotesa Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan di sebut vratyastoma. Budaya- budaya yang mereka perkenalkan adalah budaya Brahmana. Van Leur berpangkal pada sifat-sifat dan unsur- unsur budya India yang diamatinya dalam budya Indonesia, berpendapat golongan cendikiawan inilah yang menyampaikan kepada bangasa Indonesia. Golongan tersebut ia sebut clerks dan istilah untuk proses disebut penyuburan.

4. Hipotesa Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.

5. Hipotesa Arus Balik.
Dalam Anshori (2010: 20-21), para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.

b. Pengaruh Hindu- Budha di Indonesia

Sebenarnya sebelum datangnya kebudayaan Hindu-Buddha, kebudayaan Indonesia nsendiri sudah cukup maju. Berbagai perubahan memang terjadi setelah Hindu-dan Uddha datang. Akan tetapi tidak semua kebudayaan ayang masuk sesuai dengan kondisi kehidupan mayarakat pribumi. Hal ini sebabkan oleh:
1. Masyarakat pribumi sebelumnya sudah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup maju.

2. Local genius, artinya masyarakat pribumi telah memiliki kecakapan untuk menerima unsur-unsur kebudayaan aing dan mengolah sesuai dengan kepribadian bangsanya.

Pengaruh Hindu dan Buddha berkembang di Indonesia disesuaikan dengan tradisi dan kepribadian bangsa Indonesia. Masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha menyebabkan percampuran dengan budaya lokal yang disebut alkurturasi. 

a) Agama
Masyarakat mulai menerima sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan. Sampai sekarang kepercayaan itu masih tumbuh di masyarakat.

b) Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan dengan pengaruh Hindu-Buddha yaitu:

- Kerajaan Kutai

- Kerajaan Tarumanegara

- Kerajaan Melayu

- Kerajaan Sriwijaya

- Kerajaan Kalingga (Ho-ling)

- Kerajaan Mataram Kuno (Sanjaya dan Syailendra)

- Kerajaan Medang

- Kerajaan Bali

- Kerajaan Sunda Galuh

- Kerajaan Kediri

- Kerajaan Singasari

- Kerajaan Majapahit

c) Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.

d) Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Bahasa sansekerta biasa digunakan dalam penulisan titah raja atau dalam pemujaan upacara keagamaan. Bahasa ini yang menjadi komunikasi dalam sistem di masyarakat Nusantara. 

e) Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia adalah: Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa, Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.



Post a Comment

Previous Post Next Post