PERAN INDONESIA DI DUNIA INTERNASIONAL


PERAN INDONESIA DI DUNIA INTERNASIONAL

Bidang Ekonomi

Hubungan ekonomi antarnegara, sesungguhnya telah memegang peranan yang sangat penting dalam membangun globalisasi. Bahkan jauh sebelum istilah globalisasi itu sendiri ditemukan dan dikenal luas, hubungan-hubungan ekonomi, terutama dalam bidang perdagangan sudah memainkan peran global yang cukup penting antara bangsa-bangsa di dunia. Bahkan melalui perdagangan berabad-abad lampau, bangsa Indonesia pun bersentuhan dan kemudian mengenal kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam.

1. Perdagangan bebas

Dengan ditandatanganinya kesepakatan antarnegara dalam perdagangan dunia, perdagangan sudah tidak lagi terikat pada batas-batas tertentu suatu negara. Secara umum, globalisasi ekonomi akan mendorong perdagangan global menjadi lebih bergairah. Hal ini berhubungan dengan semakin luasnya jaringan perdagangan, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia.

a. Perdagangan bebas tingkat global

Gejala perekonomian global yang berkembang saat ini cenderung menjadi sebuah sistem berupa proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam suatu sistem ekonomi global. Proses pengintegrasian ini merupakan formasi ekonomi global yang ditandai dengan diberlakukannya suatu mekanisme perdagangan global melalui penciptaan kebijakan perdagangan bebas, yang ditandai dengan kesepakatan internasional tentang perdagangan, yaitu General Agreement on Tarif and Trade (GATT). Persetujuan tentang GATT ditandatangani pada bulan April 1994 di Marrakesh, Maroko.

Pada dasarnya, GATT merupakan suatu kumpulan aturan internasional yang mengatur perilaku perdagangan antar pemerintah. Perjanjian ini juga merupakan forum negosiasi perdagangan antar pemerintah. Selain itu, GATT juga merupakan pengadilan untuk menyelesaikan sengketa perdagangan antarnegara. Pada tahun 1995, sebuah organisasi perdagangan dunia yang bernama World Trade Organization (WTO), didirikan untuk melakukan pengawasan dan kontrol perdagangan dunia. dengan demikian, WTO pada akhirnya menjadi salah satu forum perundingan perdagangan dalam era globalisasi yang dianggap paling penting. Dalam WTO, seluruh lalu lintas perdagangan antarnegara diatur secara lebih tertib. WTO bermarkas di Jenewa, Swiss.

Pada akhir tahun 1900-an WTO menjadi target protes oleh gerakan antiglobalisasi. WTO memiliki berbagai kesepakatan perdagangan yang telah dibuat, tetapi kesepakatan tersebut sebenarnya bukanlah kesepakatan yang sebenarnya. Kesepakatan tersebut adalah pemaksaan kehendak oleh WTO kepada negara-negara untuk tunduk pada keputusan-keputusan yang dibuat WTO.

Dominasi Negara-negara Besar

Merupakan sebuah rahasia umum bahwa empat kubu besar dalam WTO, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Uni Eropa adalah negara-negara besar yang memegang peranan untuk pengambilan keputusan dalam WTO. Pertemuan-pertemuan besar antara seluruh anggota hanya dilakukan untuk mendengarkan pendapat-pendapat yang ada tanpa menghasilkan keputusan. Pengambilan keputusan dilakukan di sebuah tempat yang diberi nama Green Room ini adalah kumpulan negara yang biasa bertemu dalam Ministerial Conference terdiri atas negara-negara besar yang umunya negara maju dan memiliki kepentingan pribadi untuk memperbesar cakupan perdagangannya. Negara-negara berkembang tidak dapat mengeluarkan suara untuk pengambilan keputusan.

Perdagangan bebas tingkat regional

Forum perdagangan di tingkat regional yaitu North American Free Trade Agreement (NAFTA), antara Amerika Serikat dan Meksiko, The Asia Pasific Economic Conference (APEC), antara negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, dan ASEAN Free Trade Area (AFTA), antara negara-negara dalam kawasan ASEAN. Selain itu beberapa kawasan misalnya kawasan Singapura-Johor-Riau (SIJORI) dan Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East Growth Triangle (BIMPEAGA).

1. AFTA

Kawasan perdagangan bebas ASEAN dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN IV di Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA merupakan wujud dari kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan perdagangan bebas dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN.

AFTA memiliki dua tujuan penting, yaitu meningkatakan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia melalui penghapusan bea dan halangan nonbea dalam ASEAN serta menarik inventasi asing langsung ke ASEAN. Anggota-anggota AFTA sepakat untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunei Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.bagi Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam pada tahun 2015.

2. APEC

Merupakan kerjasama akonomi antara negara-negara Asia-Pasifik, dan merupakan forum konsultasi antarnegara di kawasan Asia-Pasifik. APEC berdiri pada bulan November 1989 di Canberra, Australia yang diprakarsai oleh Bob Hawke, mantan perdana Menteri Australia. Pada wal berdirinya, APEC bersifat non kelembagaan karena negara-negara Asia Tenggara telah mempunyai organisasi regional sendiri, yaitu ASEAN. Mereka lebih menyukai jika APEC merupakan sebuah forum komunikasi dan konsultasi.

Dalam perkembangannya Amerika Serikat dan Australia menginginkan APEC bersikap aktif. Para anggota APEC menyepakati keinginan tersebut. Realisasinya dilaksanakan pada tahun 1992 dalam pertemuan APEC keempat di Thailand. Pertemuan itu menetapkan untuk membentuk sekretariat tetap APEC yang berkedudukan di Singapura. APEC didirikan dengan tujuan sebagai berikut:

a. Menjadi tempat usaha negara maju untuk membantu negara yang sedang berkembang.

b. Meningkatkan perdagangan dan investasi antar anggota.

c. Menjalankan kebijakan ekonomi yang sehat dengan tingkat inflasi rendah.

d. Mengurangi atau mengatasi perselisihan sengketa ekonomi peratauagangan.

e. Memacu peranan pihak swasta untuk berperan dalam dunia usaha.

Pada awal pembentukannya anggota APEC terdiri atas Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, dan Thailand. Daalam perkembanganya anggota APEC terus bertambah.

Peran Indonesia

Indonesia aktif dalam WTO sebagai mitra dagang yang mewakili kelompok negara berkembang. Hal ini mencerminkan pengakuan negara-negara anggota WTO bahwa Indonesia memainkan peran kunci dalam mebentuk format perdagangan multilateral pada masa mendatang. Selain berperan dalam pembentukan wto, Indonesia juga berperan dalam pembentukan APEC. Indonesia ikut membantu terbentuknya APEC pada tahun 1989 dan telah menikmati hasil nyata dari forum kerjasama ekonomi tersebut. Bagi Indonesia anggota-anggota APEC merupakan mitra dagang utama. Jumlah impor Indonesia ke negra-negara PAEC mencapai 63,6% dari total impor Indonesia dan jumlah ekspor mencapai 61% dari total ekspor Indonesia. selain itu 50% dari sumber investasi asing langsung bagi Indonesia datang dari kerjasama Indonesia dengan anggota-anggota APEC.

Peran Indonesia dalam APEC antara lain turut mewujudkan keterlibatan dunia melalui forum konsultasi APEC yang jujur, Adil, bebas, saling membantu tanpa membedakan tingkat kemajuan bangsa. Melalui Deklarasi Bogor, kawasan Asia-Pasifik menjadi kawasan perdagangan bebas bagi semua anggota APEC tahun 2020.

Deklarasi Bogor

Isi dekalrasi Bogor sebagai berikut:

a. APEC akan mempromosikan kerjasama ekonomi berdasarkan kemitraan yang sederajat, tanggungjawab bersama, saling menghormati kepentingan bersama, dan keuntungan bersama.

b. APEC akan mempercepat usha untuk menghilangkan proteksi.

c. APEC menyerukan seluruh anggota WTO yang non APEC untuk bekerjasama dengan APEC menuju liberalisasi perdagangan multilateral yang lebih jauh.

d. APEC sepakat mengadopsi tujuan jangka panjang dari perdagangan dan investasi yang bebas serta terbuka di Asia Pasifik.

e. Negara yang ekonominya sudah tingkat industri akan mencapai sasaran perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka tidak lebih dari tahun 2010 dan bagi negara yang tingkat ekonominya sedang berkembang, tidak lebih dari tahun 2020.

f. APEC akan memberikan perhatian khusus kepada negara berkembang non -APEC agar memperoleh keuntungan dari liberalisasi perdagangan dan investasi selaras dengan GATT dan WTO.

g. Wilayah ekonomi APEC akan mempromosikan arus barang, jasa, serta modal dengan melenyapkan rintangan administrasi dan rintangan lainnya bagi perdagangan dan investasi.

h. APEC mengharapkan para pemimpin negara anggota APEC membahas proposal peraturan APEC tentang prinsip pabean, standar, investasi, dan hambatan administratif untuk mengakses pasar.

Peran Indonesia dalam AFTA cukup besar. Indonesia mempunyai sumber daya alam yang luar biasa. Hal ini merupakan modal besar bagi Indonesia agar dapat bersaing dengan negara-negara ASEAN pada era perdagangan bebas. Dengan sumber daya alam Indonesia ini pula tiap-tiap negara yang tergabung dalam AFTA dapat bersaing di dunia internasional.





































Subagyo. 2009. Hubungan Internasional Dalam Perspektif Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang: Semarang.

Jackson, Robert dan Georg Sorensen. 1999. Introduction to International Relations. Oxford University Press [Chapter 2].















1 Comments

Previous Post Next Post