Asal-usul nenek Moyang Indonesia



1. Teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia salah satunya Mohammad Yamin mengatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Ini berdasarkan artefak-artefak tua yang banyak ditemukan di daerah Indonesia. Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh kecil. Penduduk asli itu disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin. 

2. Proses Kedatangan Nenek Moyang 

a. Gelombang Pertama 

Sekitar 2000 SM, penduduk dan ras Melayu Austronesia dan Teluk Tonkin bermigrasi ke Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Proto Melayu atau Melayu Tua. Jalur pertama menyebar ke Sulawesi, Maluku, dan Papua. Masyarakat Proto Melayu yang menempuh jalur ini membawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak lonjong. Jalur kedua menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Masyarakat Proto-Melayu yang menempuh jalur ini membawa kebudayaan Neolithikum berupa beliung persegi. 

b. Gelombang Kedua 

Sekitar 500 SM, datang lagi gelombang migrasi penduduk dan ras Melayu Austronesia dan Teluk Tonkin ke Kepulauan Indonesia. Mereka masuk ke wilayah Indonesia melaui jalur barat yaitu melalui daerah Semenanjung Malaya, Sumatera, dan menyebar ke Indonesia. Masyarakat Deutero-Melayu membawa kebudayaan perunggu, yang dikenal dengan sebutan Kebudayaan Dong Son. Deutero-Melayu membawa kebudayaan yang jauh lebih maju dibandingkan pendahulunya, bangsa Proto Melayu. Mereka sudah berhasil membuat barang-barang dari perunggu dan besi antara lain kapak serpatu / corong, nekara, menhir, dolmen, sarkopagus, kubur batu, dan punden berundak-undak. 

3. Keadaan geografis Indonesia yang luas memaksa nenek moyang bangsa Indonesia untuk menetap di daerah yang terpisah satu sama lain. Isolasi gegrafis tersebut mengakibatkan penduduk yang menempati setiap pulau di nusantara tumbuh menjadi kesatuan suku bangsa yang hidup terisolasi dari suku bangsa lainnya. 

4. Ciri-ciri kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia: perbandingan rumpun bahasa, sistem pelayaran, sistem pertanian, dan sistem peralatan dan teknologi.

1 Comments

Previous Post Next Post